Tuesday 22 March 2016

Heaven in Sumatra: BELITONG!

Apa yang ada di pikiran kalian jika mendengar Belitong? Yap! Belitong adalah tempat dimana dilaksanakannya film Laskar Pelangi yang mendapatkan banyak penghargaan ini! Pasti sudah nonton filmnya kan? Dan akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Belitong (dengan nebeng jalan-jalan kantor nyokap lagi :p) pada awal Maret lalu.

DAY 1

Saya tiba di Belitong sekitar jam delapan pagi. Tidak lama jarak tempuh yang dibutuhkan dari Jakarta, yaitu sekitar 45 menit melalui udara. Setelah mengambil bagasi, saya bertemu dengan tour guide yang akan memandu rombongan selama di Belitong. Namanya Ryan. Saya langsung diajak untuk mencicipi mie khas Belitong di Rumah makan Mie Belitung Atep yang cukup terkenal. Mie Belitung merupakan campuran mie, kentang, ketimun, emping, dan udang yang berpadu dengan kuah kental berbahan udang. Lumayanlah, apalagi minumnya dengan es jeruk, YUMMMM!



Melihat cuaca yang cerah, kemudian saya mengunjungi Danau Kaolin yang jaraknya tidak jauh dari bandara dan mie Atep. Danau ini memiliki air biru yang menyala dan kaulin yang sangat putih bersih. Sayang saya datang ke danau ini saat musim hujan dan airnya pasang sehingga tidak terlalu terlihat daratan yang dapat menghubungkan ke ujung danau.



Destinasi selanjutnya adalah Vihara Dewi Kwan Im, yaitu vihara terbesar dan tertua yang ada di Pulau Belitong.



Menuju sore, saya mengunjungi rumah Ahok dan kampung saat Ahok dibesarkan sebelum berkunjung ke Museum Kata Andrea Hirata dan Replikasi SD Muhammadiyah yang jaraknya tidak terlalu jauh. 



Museum kata ini adalah museum sastra pertama di Indonesia yang didirikan oleh penulis novel Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Di museum ini, terdapat kata-kata inspiratif dari Andrea Hirata, foto-foto pemain Laskar Pelangi, dan ada juga replika kecil sekolah Laskar Pelangi. I love all about Museum Kata! So so sooooo inspiring and uniqe at the same time.






Tempat ngopi di dalam Museum Kata




Ruang kelas sekolah Laskar Pelangi


Penghargaan yang diraih oleh Andrea Hirata






Destinasi terakhir pada hari ini tentu saja Replika SD Muhammadiyah Gantong! SD yang sering disebut sebagai SD Laskar Pelangi ini dibangun untuk keperluan film Laskar Pelangi.







Di dekat pintu masuk akan disediakan topi petani yang bisa dipakai wisatawan secara gratis!

DAY 2


Hari kedua di Belitong saya menuju pantai Tanjung Kelayang untuk melakukan hoping islands ke 4 pulau. Pulau pertama yang saya singgahi adalah Pulau Lengkuas. Pulau Lengkuas adalah pulau yang terjauh dari pulau lainnya, namun pulau ini adalah pulau yang paling cantik dan pulau yang tepat untuk bersantai dengan air bening dan batu granit yang indah. Tidak hanya itu, Pulau Lengkuas memiliki mercusuar berwarna putih yang dapat melihat pemandangan keseluruhan Pulau Lengkuas dan sekitarnya. Sayangnya, saya tidak cukup beruntung saat itu karena saya belum diberi kesempatan menaiki 333 anak tangga mercusuar tersebut karena sedang ditutup untuk pengecekan oleh si empunya mercusuar. Don't worry, I'll be back someday! Saya juga melakukan snorkeling di dekat Pulau Lengkuas. Pemandangan bawah laut yang indah!




Kolam bidadari
 



Pulau selanjutnya adalah Pulau Kepayang. Disini saya membersihkan diri setelah snorkeling, karena di pulau ini terdapat kamar mandi dengan air bersih. Setelah itu saya makan siang dengan pemandangan pantai yang indah.






Selanjutnya, saya menuju Pulau Batu Berlayar, yaitu pulau yang hanya terdapat gundukan pasir dan batu granit yang menjulang tinggi. Di dekat pulau ini juga terdapat banyak bintang laut.




Pulau terakhir yang disinggahi saat hoping islands adalah Pulau Pasir. Pulau Pasir adalah pulau yang hanya berisi pasir di tengah laut saat laut mulai surut. Namun karena saat itu sedang ramai wisatawan, saya hanya dapat mengambil foto seperti ini.


Setelah itu, saya kembali ke daratan dan segera masuk bus untuk menuju destinasi terakhir yang menjadi icon Belitong, ya, Pantai Tanjung Tinggi atau Pantai Laskar Pelangi.






Selesai sudah pengalaman di Negeri Laskar Pelangi ini. Walau tak sempat untuk melihat gerhana matahari, namun Belitong memberikan kesannya sendiri yang tak terlupakan. Dan saya pasti bakal balik kesini lagi lain waktu. See you when I see you!


 
 

Saturday 12 March 2016

Main Sebentar di Pulau Harapan

Pulau Harapan adalah salah satu kepulauan di Pulau Seribu. Namun biasanya Pulau Harapan dijadikan tempat menginap bagi wisatawan yang akan melakukan hoping island ke pulau-pulau di sekitar Pulau Harapan. Saya dan kedua orang teman saya mengunjungi Pulau Harapan dengan menggunakan travel agent sehingga tinggal capcus tidak perlu repot untuk mengurus perjalanan.

DAY 1.

Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai Pulau Harapan dari Pelabuhan Kali Adem Muara Angke adalah 3 jam. Saat itu kapal saya berangkat pukul 8 pagi dan sampai di Pulau Harapan pukul 11 siang. Jangan lupa untuk minum antimo atau tolak angin karena ombaknya lumayan bikin mabok dan muntah. Sesampainya di Pulau Harapan, saya menuju penginapan dan ishoma. Saya dan rombongan sesama travel agent memulai hoping island kurang lebih pukul setengah 2 siang. Rencananya ada 5 pulau yang akan dituju pada hoping island. Waktu yang ditempuh untuk mencapai pulau satu ke pulau lainnya tidak lama, sekitar 15-30 menit. Pulau yang dikunjungi pertama kali adalah Pulau Bira untuk melakukan snorkeling.




Pulau selanjutnya yang saya kunjungi adalah Pulau Sepa untuk snorkeling lagi. Bagi saya pribadi, keindahan bawah laut selama saya snorkeling di Pulau Bira maupun Pulau Sepa adalah lumayan. Artinya masih ada yang bisa dilihat baik ikan maupun karangnya. Airnya juga bersih dan jernih.

Agak burem karena pake kamera tahan air bukan gopro atau sejenisnya.

Pulau ketiga yang dikunjungi adalah Pulau Gusung, yaitu pulau yang berisi pasir di tengah laut. Di Pulau Gusung ini banyak hal yang bisa dilakukan, seperti bersantai, tiduran, main pasir, berfoto, lari-larian, atau renang dan snorkeling juga bisa.


My team! (ki-ka) Dika, Saya, Leandra, Lisa.


Leandra yang selalu lucu dalam bergaya.


Selanjutanya, saya mengunjungi Pulau Perak yang memiliki warung untuk jajan gorengan maupun es kelapa yang harganya 15 ribu. Di Pulau Perak juga terdapat banyak ayunan yang tergantung di pohon-pohon pinggir pantai.






Pulau terakhir yang dikunjungi adalah Pulau Bulat untuk melihat sunset.





DAY 2.

Pada hari kedua, destinasi yang dituju hanyalah penangkaran penyu. Di penangkaran ini kita dapat melihat anak penyu yang baru menetas sampai penyu dewasa yang berusia belasan tahun (atau mungkin puluhan ya? lupa juga). 



Siang harinya yaitu pukul 12, saya dan teman-teman saya kembali ke Muara Angke. At least, saya sangat puas dapat berkunjung ke Pulau Harapan dan menikmati wisata bahari disini yang sangat indah dan cukup membuat kulit saya belang.